92572
Publish Rabu, 21 Desember 2022
Dibaca 388 kali
LENSAINDONESIA.COM: Puluhan warga Desa Keboan Sikep RT II, Rw 2, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Selasa (20/12/2022), mengaku kecewa dan mengeluhkan proyek SPAM (Sistim Penyediaan Air Minum) Dinas PU Tata Ruang dan Permukiman, dan Perumda Delta Tirta Sidoarjo.
Pasalnya pengerjaan yang diduga tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) justru meresahkan karena adanya pemutusan kabel listrik lampu jalan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan warga pengguna jalan setempat, Selasa (20/12/22).
Ketua RT II, Novian, menyebut penggalian pipa SPAM untuk PDAM sangat tidak maksimal dan tak sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
“Pada tahap pengerjaan awal saat penggalian, kalau kita tidak sering protes cuma sekedar digali saja. Terus kabel diputus semua tidak ada pemberitahuan. Akibatnya, jalan menjadi gelap dan sering terjadi kecelakaan ringan,” terangnya saat pertemuan di balai desa.
Mewakili keinginan warga, Novian berharap waktu pengerjaan harusnya ada info ke pengurus kampung setempat atau minimal RT dulu. “Setidaknya ada pemberitahuan dahulu ke RT, apa yg perlu diperbaiki nanti dibicarakan supaya warga tidak dirugikan,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah Kunto selaku Pelaksana proyek CV Bina Arta Utama, menyebut pengerjaannya memang menggunakan alat berat.
“Jadi alat berat (bego) itu untuk menggali, speknya memang kecil dan cuma muat dumptruk. Sehingga satu alat itu harus swing. Misalkan dari sini swing ke sana. Demi amannya, kabel-kabel diamankan dan lampu kami matikan atau cabut dulu supaya tidak menggangu pekerjaan. Tapi nanti kami pasang lagi,” katanya.
Kunto menambahkan, kemarin memang tidak dinyalakan karena agar pekerja gampang manjat bego.
“Karena ini dekat dengan sungai, waktu menggali bisa melebar satu meter. Kami menggali 40 cm kadang lebar sampai setengah meter, tapi kadang satu meter kanan kiri ambruk akibat permukaan air lebih tinggi dari jalan. Terkait paving jalan kampung banyak yang patah, itu karena paving lama. Yang rusak ini kami pinggirkan,” dalihnya.
Sementara Kades Keboan Sikep, Sentot, kepada lensaindonesia.com, mengaku sudah memfasilitasi polemik warga dan pihak proyek. “Nanti diupayakan rekondisi. Kami juga sudah berkirim surat ke Bupati terkait lambatnya penanganan proyek ini,”ucapnya.
Sentot menambahkan, warga Keboan Sikep tidak keberatan dengan proyek SPAM ini, namun pihaknya berharap pekerja proyek akan merekondisi jalan yang digali. “Intinya punya etika lah. Permisi dulu sambil menjelaskan pengerjaan proyek ini bagaimana dan sampai kapan. Dan saat ini warga berharap pengerjaan dilanjut dengan cara manual, karena kalau tetap menggunakan alat berat dikhawatirkan ada korban,” pungkas Sentot. @tama
Bagikan :
BERITA POPULER
Kejari Sidoarjo Undang Kades dari Kecamatan Gedangan
Rabu, 26 Februari 2025
Danramil Gedangan Berpindah Kepemimpinan
Kamis, 12 Januari 2023
BERITA TERKINI
Kecamatan Gedangan Buka Tujuh Pos Layanan Tingkat RT
Kamis, 17 April 2025
Kejari Sidoarjo Undang Kades dari Kecamatan Gedangan
Rabu, 26 Februari 2025